Senin, 23 Februari 2015

Acintya


 kita pasti pernah mendengar kata Acintya, dimana sering dalam suatu darma wacana disebut Acintya. sebenarnya Acintya itu apa sih, untuk menjawab pertanyaan itu mari kita bersama-sama pelajari arti Acintya tersebut.
                Acintya berarti ‘tak dapat dipikirkan’. Ia yang tak dapat dipikirkan tapi karenaNya manusia bisa berpikir adalah Paramashiwa. Mengapa Ia tak dapat dipikirkan?
Pertama, karena pikiran tak bisa sampai ke sana. Yang sampai ke sana adalah kesadaran. Bukan kesadaran orang kebanyakan tapi kesadaran seorang mahayogi [yogishwara] yang penuh [siddha] dan suci [suddha]. Dalam pandangan Samkhya, pikiran [manah] terletak jauh di bawah. Di atas pikiran ada ego [ahangkara], intelek [citta-buddhi], di atasnya lagi Purusha-Pradhana, Shiwa, Sadashiwa. Acintya adalah Paramashiwa-Paramashunya. Demikian tingginya kesadaran Acintya itu, sehingga pikiran dinyatakan tak bisa memikirkannya, tapi karenanya pikiran bisa berpikir.
Kedua, karena kesadaran tingkat Acintya itu tak lagi memiliki sifat atau tak dapat disifatkan. Bhuwana Kosa, sebuah teks tutur tertua di Bali, menyebut puluhan istilah menunjukkan ketidakbersifatan Paramashiwa. Dalam Bahasa Jawa Kuno ketidakbersifatan itu disebutkan dalam istilah-istilah yang berawalan a- [tidak], nir- [tanpa], nish- [di luar], tan- [tidak].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar