Jumat, 18 Oktober 2013

darmawacana mengenai piodalan


PIODALAN

Om Swastyastu,
Om Awigenham Astu Nama Sidham,
Om Sidhirastu tad astu ya nama swaha…
               
Yang terhormat bapak kepala dusun babakan,yang terhormat bapak keliang banjar sukawardaya babakan,yang terhormat para penglingsir,jero mangku serta para hadirin sekalian. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan dharma wacana mengenai tema piodalan  
Secara etimology piodalan atau odalan dapat diartikan sebagai hari lahir atau kelahiran.Sebuah pura. Pura yang sesuai dengan sastra bahwa Pura dianggap lahir pada saat “Ngenteg Linggih”yang dalam bahasa sansekerta disebut sebagai “Khumbha Abhisekam ”. Dalam pengertian kita yamg masih awam dapat diartikan bahwa pada saat Ngenteg Linggih Itulah Ida Betara mulai melinggih atau berstana.Secara tatwa dapat dijelaskan bahwa pada saat Ngenteg Linggih tersebut Pura diberikan Tenaga Kehidupan, Prana atau jiwa roh oleh Tuhan.Dan setelah melakukan proses upacara ngenteg linggih tersebut pura menjadi pusat kehidupan ritual dan spiritual bagi umat Hindu yang kemudian diperingati setiap tahun yang disebut dengan piodalan sebagai wujud bhakti kepada ida sang hyang widhi wasa dengan cara menghaturkan bebanten atau persembahan. Dalam sloka bhagawad gita berbunyi   
“Patram puspam phalam toyam”
  Yo me bhaktya prayacehati
   Tad aham bhakyupahrtam
   Asnami prayatatmanah.
Artinya :
Siapapun dengan kesujudan mempersembahkan kepadaku daun,bunga,buah atau air yang didasari cinta kasih dan keluar dari hati yang paling dalam aku terima.
Dalam seloka ini dijelaskan bahwa wujud bhakti itu tidak harus menghaturkan persembahan yang berlebihan,tetapi wujud bhakti itu muncul dari dalam diri kita dengan bentuk ikhlas,walaupun dalam bentuk sederhana seperti daun,bunga,buah dan air. 
Sebelum proses Ngenteg Linggih, Pura tersebut tidak lebih dari tumpukan batu bata, semen, pasir, besi dan beton yang merupakan benda-benda materi yang akan mudah hancur oleh waktu…
Sama halnya dengan tubuh kita sebelum dimasuki oleh jiwa, badan kita tidak lebih dari tumpukan darah, daging dan tulang yang merupakan benda-benda materi yang akan lenyap oleh waktu.Tapi setelah diberikan jiwa atau atman badan ini menjadi hidup dan lahir kedunia. Setiap kelahiran selalu disambut dengan kebahagiaan.
Nah para hadirin sekalian  inilah yang paling penting untuk kita pahami bahwa apakah makna kelahiran yang kita alami???apakah kita lahir kedunia ini sia-sia? Disini ajaran Agama Hndu menentukan tujuan bagi hidup manusia agar kelahirannya didunia menjadi bermakna…      Adapun tujuan hidup manusia menurut konsep hindu adalah
Tujuan yang pertama adalah Dharma yaitu memahami agama yang artinya memahami kebenaran, baik buruk, salah benar, apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan. Dengan demikian kita akan hidup bermoral yang berpegang teguh pada ajaran agama.
Tujuan yang kedua adalah Artha , tanpa artha hidup ini sangat tidak mungkin, Kita tidak mungkin menyelenggarakan hidup pribadi maupun social tanpa memiliki artha, bahkan dalam melaksanakan kegiatan upacara keagamaan membutuhkan artha atau dana.Dalam hidup kita dianjurkan untuk mencari artha sesuai dengan kemampuan kita dan berlandaskan dengan dharma.Dan artha tidak hanya untuk kebutuhan jasmani atau kesenangan tapi akan lebih bermakna jika diguanakan untuk kebutuhan rohani.
Tujuan yang kedua adalah kama yang dalam arti sempit adalah kesenangan karena hubungan suami istri yang sah.Tujuannya adalah untuk menciptakan keturunan dan memelihara cinta kasih suami istri. Dalam arti yang luas kama adalah kesenangan yang ditimbulkan oleh seni dan budaya. Mewujudkan kama secara berlebihan tidaklah baik karena akan menghambat pertumbuhan spiritual dan merusak kesehatan badan kita.
Tujuan yang ke empat adalah moksha yaitu kebebasan, bebas dari segala penderitaan, dan berada dalam kebahagiaan yang abadi dan tidak lagi tergantung pada kepuasan-kepuasan fisik yang kita alami saat ini.
Ke empat tujuan agama Hindu tersebut di ibaratkan seperti sebuah tangga yang memiliki 4 anak tangga yang harus ditapaki satu persatu supaya kita sampai dengan selamat.Bila kita menapakinya satu persatu maka akan memperoleh kebajikan, kesenangan, kebaikan, kebahagiaan, tapi jika anak tangga tersebut kita lompati maka hidup kita akan mengalami kepalasuan, kegagalan, kesedihan, dan penderitaan.
Para hadirin yang berbahagia  itulah keempat tujuan hidup yang harus dilalui, dan dalam kesempatan ini saya mengajak  agar senantiasa eling atau ingat dengan hakekat dan tujuan kita sebagai manusia yaitu selalu berpikir, berkata, dan berbuat atas kejujuran dan kebenaran karena apapun yang kita lakukan atau kita kerjakan tanpa ditopang oleh kejujuran maka semuanya akan sia-sia dan akan menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan.
Jadi dapat saya simpulkan bahwa piodalan sangat penting dilakksanakan karena piodalan merupakan sebagai peringatan hari lahir dari pura atau tempat suci dan merupakan pusat kehidupan ritual dan spritual agama hindhu.
Demikian dharma wacana yang bisa saya sampaikan kalau ada kata-kata yang kurang berkenan saya mohon maaf  yang sebesar-besarnya, diakhir kata saya mengucapkan parama shanti
Om Santih, santih, santih Om

Tidak ada komentar:

Posting Komentar