AJARAN KEPEMIMPINAN DALAM
ITIHASA
1.PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
Pemimpin dalam
itihasa artinya orang pribadi yang memiliki kemampuan untuk menggerakkan atau
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan tertentu atau tujuan bersama.
Kepemimpinan dalam itihasa artinya suatu
seni untuk menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu atau tujuan
bersama.
Pemimpin/kepemimpinan
selalu dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai sebab pemimpin yang tampa tujuan tidak ada artinya sehingga tampa
tujuan yang dicapai pemimpin juga tidak dapat dilepaskan dengan masyasrakat
yang dipimpinnya,tampa
masyarakat seorang pemimpin tidak mempunyai fungsi sehingga kehadirannya tidak
mempunyai arti.
2.AJARAN KEPEMIMPINAN MENURUT RAMAYANA
Ajaran
kepemimpinan menurut RAMAYANA atau ASTA BRATA yang telah diterapkan di
bumi nusantara ini sejak ribuan tahun silam hingga negeri ini sempat mengalami
kejayaan pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit.
Sebuah Sastra Weda yang telah digubah
dengan bentuk Kakawin/Kakawin Ramayana Bab I Sloka 3 menyebutkan :
Gunamanta Sang Dasaratha, Wruh
Sira ring Weda, Bhakti ring Dewa Tan Marlupeng pitra puja, masih ta sireng
swagotra kabeh.
Yang
mana maksudnya : Bahwa Raja Dasaratha adalah seorang pemimpin yang memahami pengetahuan
suci Weda, taat beragama, Bhakti kepada Tuhan dan tidak melupakan
leluhur/pendahulu-pendahulunya serta adil dan mengasihi seluruh rakyatnya.Raja
berputrakan Sri Rama ini adalah seorang pemimpin yang patut dijadikan panutan.Artinya
seorang pemimpin harus menguasai : ilmu pengetahuan & teknologi, agama,
taat kepada sanghang widhi wasa(Tuhan), hormat kepada para pahlawan dan
pendahulu-pendahulunya, adil serta sayang kepada rakyatnya.
Asta
Brata artinya adalah delapan ajaran utama tentang kepemimpinan yang merupakan
petunjuk bagi Sri Rama kepada Bharata (adiknya) yang akan dinobatkan menjadi
Raja Ayodhya.yang mana Asta Brata disimbulkan dengan sifat-sifat mulia dari
alam semesta yang patut dijadikan pedoman bagi setiap pemimpin, yaitu sebagai
berikut:
- Indra Brata
Seorang pemimpin hendaknya seperti hujan yaitu senantiasa mengusahakan kemakmuran bagi rakyatnya dan dalam setiap tindakannya dapat membawa kesejukan dan penuh kewibawaan. - Yama
Brata
Pemimpin hendaknya meneladani sifat-sifat Dewa Yama, yaitu berani menegakkan keadilan menurut hukum atau peraturan yang berlaku demi mengayomi masyarakat. - Surya
Brata
Pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat seperti Matahari (surya) yang mampu memberikan semangat dan kekuatan pada kehidupan yang penuh dinamika dan sebagai sumber energi. - Candra
Brata
Pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat seperti bulan yaitu mampu memberikan penerangan bagi rakyatnya yang berada dalam kegelapan/kebodohan dengan menampilkan wajah yang penuh kesejukan dan penuh simpati sehingga masyarakatnya merasa tentram dan hidup nyaman. - Vayu
Brata (maruta)
Pemimpin hendaknya ibarat angin, senantiasa berada di tengah-tengah masyarakatnya, memberikan kesegaran dan selalu turun ke bawah untuk mengenal denyut kehidupan masyarakat yang dipimpinnya. - Bhumi
(Danada)
Pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat utama dari bumi yaitu teguh, menjadi landasan berpijak dan memberi segala yang dimiliki untuk kesejahteraan masyarakatnya. - Varuna
Brata
Pemimpin hendaknya bersifat seperti samudra yaitu memiliki wawasan yang luas, mampu mengatasi setiap gejolak (riak) dengan baik, penuh kearifan dan kebijaksanaan. - Agni
Brata
Pemimpin hendaknya memiliki sifat mulia dari api yaitu mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan, tetap teguh dan tegak dalam prinsip dan menindak/menghanguskan yang bersalah tanpa pilih kasih.
3.AJARAN
KEPEMIMPINAN MENURUT MAHABRATA
Ajaran kepemimpinan dalam mahabrata berkaitan tokoh panca pandawa yang
mempunyai sifat berbeda-beda tetapi saling melengkapi yaitu;Giri,Jaya,Nangga dan
Aji.
Adapun sifat
panca pandawa itu adalah;
1. Yudistira mempunyai
sifat kepanditaan.
Dalam hal ini pemimpin harus mempunyi
sifat kepanditaan yaitu sifat dalam memimpin umat atau rakyatnya dengan tampa
kekerasan atau ahimsa.pemimpin juga harus mengetahui mana yang baik dan mana
yang buruk
2.
Bima mempunyai sifat Giri yang artinya konsisten teguh
bagaikan gunung tak tergoyah tetapi tetap memberikan kesejukan.
Dalam hal pemimpin diharuskan
mempunyai sifat yang tidak mudah goyah atau terombang ambing dan jg bisa
melinduntgi rakyatnya dari segala ancaman dari pihak luar
3. Arjuna memiliki sifat
jaya yaitu senantiasa optimis tidak mudah putus asa,sifat itulah yang
menyebabkan Arjuna selalu jaya atas lindungan Hyang Widhi sehingga selalu
menang dalam peperangan.
Dalam hal ini pemimpin harus mempunyai
sifat yang teguh dan gak gampang goyah
ataupun menjadi penakut dalam menghadapi segala ancaman dari luar
4. Nakula adalah
memiliki sifat Nangga artinya sangat sehat secara fisik,sesungguhnya yang
ganteng secara fisik adalah Nakula bukan Arjuna,sifat aji artinya sifat yang
suka berlajar cari ilmu.
Dalam hal ini pemimpin harus mempunyai
kesehatan agar bisa memimpin rakyatnya serta dapat ditakuti oleh musuh-musuhnya
5. Sadewa memilki sifat
sebagai ilmuan.
Dalam hal ini pemimpin harus mempunyai
pengetahuan dalam bidang ilmu,baik itu ilmu perang,ilmu ketatanegaraan maupun
ilmu agama
kalau dunia ini dipimpin oleh seorang pemimpin yang mempunyai lima sifat
pemimpin diatas maka Sad Pertiwi Dharyante itu akan menjadi pedoman prilaku
umat manusia,maka kehidupan diibu pertiwi pun akan menjadi tegak
HASTA BRATA
Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan
seorang Bankir senior. Beliau bercerita tentang HASTA BRATA. Sebuah wejangan
kuno dari perwayangan. Konon menurut cerita, ketika Raja Rama meninggal,
tersebar kabar, bahwa mahkota beliau yang memiliki 8 permata telah hilang.
Semua orang jadi sibuk mencari. Termasuk Arjuna. Dan dalam pencarian yang
sia-sia, akhirnya Arjuna memberanikan dirinya bertanya kepada gurunya, agar
diberikan wangsit untuk kemana mencarinya. Sang guru lalu tertawa, dan
menjelaskan bahwa 8 permata itu cuma simbol belaka. 8 permata itu disebut HASTA
BRATA, yaitu hasta = delapan dan brata = langkah . HASTA BRATA, merupakan 8
langkah bagaimana seorang pemimpin harus bertindak.
HASTA BRATA terdiri dari 8 simbol alam yang menyiratkan 8 prinsip kepemimpinan:
1. Surya atau matahari. Matahari adalah sumber kehidupan di bumi. Seorang pemimpin harus menjadi titik api yang sama. Dialah sumber inspirasi, semangat dan motivasi bagi para pengikutnya. Sang pemimpin juga harus selalu adil. Seperti matahari yang menerangi semua orang tidak peduli kaya atau miskin. Semuanya diperlakukan adil dan sama rata, tanpa diskriminasi.
HASTA BRATA terdiri dari 8 simbol alam yang menyiratkan 8 prinsip kepemimpinan:
1. Surya atau matahari. Matahari adalah sumber kehidupan di bumi. Seorang pemimpin harus menjadi titik api yang sama. Dialah sumber inspirasi, semangat dan motivasi bagi para pengikutnya. Sang pemimpin juga harus selalu adil. Seperti matahari yang menerangi semua orang tidak peduli kaya atau miskin. Semuanya diperlakukan adil dan sama rata, tanpa diskriminasi.
2. Chandra atau bulan. Seorang pemimpin yang
diteladani, justru disaat krisis dan masa-masa sulit harus bisa menjadi bulan.
Yaitu pemimpin yang mampu memberikan pencerahan di kala gelap, memberi petunjuk
dan arah untuk keluar dari kemelut, memberi solusi pada setiap permasalahan dan
bila perlu menjadi orang yang mendamaikan konflik.
3. Kartika atau bintang. Bintang adalah simbol
yang maha kuasa dan maha pencipta. Dari-Nya-lah kita semua berawal dan kepada
Dia pula kita berpulang. Seorang pemimpin harus tahu dimana dia berdiri, dan
tidak boleh merasa ditinggikan dan setara dengan Tuhan. Walaupun demekian, ia
harus tetap menjadi bintang teladan dan panutan.
4. Bumi. Ini adalah simbol kesabaran dan kesuburan. Bumi menawarkan kesejahteraan bagi seluruh mahkluk hidup yang ada di atasnya. Hanya mereka-mereka yang sabar akan bertahan hingga akhir. Biarlah orang lain memperlihatkan sifat-sifat jahat mereka. Tetapi seorang pemimpin yang selalu sabar akan mampu menghadapi segala tantangan apapun juga bentuknya. Seorang pemimpin yang membumi, selalu tegas, konsisten, tak tergoyahkan tetapi tetap sederhana.
5. Geni atau api. Api adalah simbol hati-hati, dan penuh perhitungan. Seorang pemimpin harus tegas, dan tidak boleh plin-plan. Hal ini bisa dicapai kalau beliau secara teliti, hati-hati dan penuh perhitungan, mengkalkulasi setiap keputusan yang diambil. Sehingga keputusan itu akan tampil mantap dan bijaksana.
6. Banyu atau air. Tanpa air yang murni dan bersih, tanaman tidak akan tumbuh subur. Seorang pemimpin yang bijak harus bisa menjadi air, memberikan inspirasi kepada semua orang yang ia pimpin dan memperjuangkan semua aspirasi pengikut dan pendukungnya.
4. Bumi. Ini adalah simbol kesabaran dan kesuburan. Bumi menawarkan kesejahteraan bagi seluruh mahkluk hidup yang ada di atasnya. Hanya mereka-mereka yang sabar akan bertahan hingga akhir. Biarlah orang lain memperlihatkan sifat-sifat jahat mereka. Tetapi seorang pemimpin yang selalu sabar akan mampu menghadapi segala tantangan apapun juga bentuknya. Seorang pemimpin yang membumi, selalu tegas, konsisten, tak tergoyahkan tetapi tetap sederhana.
5. Geni atau api. Api adalah simbol hati-hati, dan penuh perhitungan. Seorang pemimpin harus tegas, dan tidak boleh plin-plan. Hal ini bisa dicapai kalau beliau secara teliti, hati-hati dan penuh perhitungan, mengkalkulasi setiap keputusan yang diambil. Sehingga keputusan itu akan tampil mantap dan bijaksana.
6. Banyu atau air. Tanpa air yang murni dan bersih, tanaman tidak akan tumbuh subur. Seorang pemimpin yang bijak harus bisa menjadi air, memberikan inspirasi kepada semua orang yang ia pimpin dan memperjuangkan semua aspirasi pengikut dan pendukungnya.
7. Maruto atau angin. Inilah simbol demokrasi.
Seorang pemipin harus mampu menembus semua celah tatanan masyarakat. Bagaikan angin, ia mampu berhembus kemana
saja, dan bergaul dengan siapa saja. Mulai dari pengemis, hingga pangeran. Mau
merendahkan diri dimana saja dan kepada siapa saja. Belajar dari mereka dan
menyebarkan ilmu kemana-mana.
8. Samudra atau laut lepas. Semua sumber air dan
sungai akan berakhir di samudra luas. Artinya seorang pemimpin yang menganut
HASTA BRATA, harus menjadi muara bagi semua pengikut dan pemimpinnya. Mengayomi
mereka semua dan satu kesatuan. Disinilah samudra juga menjadi simbol
kreatifitas dari seorang pemimpin dalam memberdayakan semua pengikutnya. Hanya
dengan pemberdayaan yang pas, mereka akan menjadi ombak yang perkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar